Solo, 9 Agustus 2024 — Dalam rangka kunjungan kerja ke Lokananta, Direksi Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (Perum PNRI) menyempatkan diri untuk bertemu dengan para karyawan setter Berita Negara dan Tambahan Berita Negara (BN TBN) Perum PNRI. Pertemuan ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi dan kontribusi mereka dalam memenuhi kebutuhan permintaan BN TBN dari Notaris setiap harinya.
Berita Negara (BN) adalah koran atau media resmi yang diterbitkan Pemerintah Indonesia untuk mengumumkan peraturan perundang-undangan dan pengumuman resmi lainnya. Berita yang lebih rinci dapat diterbitkan Tambahan Berita Negara (TBN). Penerbitan Berita Negara dan Tambahan Berita Negara merupakan penerbitan berita resmi pemerintah Republik Indonesia yang otentik dan isinya dapat dijadikan referensi bagi negara dan masyarakat dalam menjalankan kehidupan bernegara.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 (PP 72) Tahun 2012 Perum PNRI adalah satu-satunya perusahaan yang ditugaskan langsung untuk mencetak dan menyebarluaskan BN TBN.
Tampak hadir dalam kunjungan tersebut, Direktur Utama B Sigit Yanuar Gunarto, Direktur Keuangan, SDM dan Manajemen Risiko, Dhita Febrianty didampingi General Manager SDM & Umum, M. Ahlaq dan General Manajemen Risiko, Budi Zuniarta. Selain itu, tampak hadir juga Kepala Perum PNRI Cabang Surabaya, Abdul Rokhim beserta jajarannya.
Selama kunjungan tersebut, Direksi PNRI menyapa dan sedikit berbincang dengan para karyawan mengenai BN TBN. Pertemuan ini berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keterbukaan dan melakukan foto bersama.
Sebagaimana diketahui Lokananta adalah perusahaan rekaman pertama dan terbesar di Indonesia yang didirikan pada 1956 dan telah melakukan revitalisasi. Sebagai “Titik Nol” musik Indonesia telah melahirkan sejumlah legenda musik Indonesia, seperti Gesang, Waldjinah, Bing Slamet, Titiek Puspa, dan Sam Saimun. Kujungan kerja yang dilakukan bersama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) ini untuk meninjau langsung perkembangan proyek revitalisasi Lokananta, studio rekaman pertama di Indonesia yang sarat dengan nilai sejarah.